Monday, April 23, 2012
YESUS ADALAH ROTI HIDUP,
Yoh 6:30-35 (Renungan pagi untuk sahabat-sahabatku) “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Saudaraku! Apakah yang kita cari dalam hidup ini? Sumber kehidupan atau sarana kehidupan? Pertanyaan ini perlu kita renungkan dan jawab di dalam hati kita masing-masing. Karena realitas begitu banyak manusia mengarahkan seluruh perhatiannya, pikirannya, kekuatannya, dan hatinya demi mencari sarana hidup. Adalah benar bahwa masalah sarana hidup bukanlah perkara yang gampang. Demi mempertahankan hidup banyak orang telah berkorban dan mengorbankan orang lain. Demi sarana hidup banyak orang yang berusaha bekerja siang dan malam untuk mencari bahkan menyerahkan seluruh hati, pikiran, tenaga dan waktunya untuk melakukan sesuatu. Demi sarana hidup sering terjadi manusia menjadi objek dari sesuatu bukan subjek dari sesuatu, akibatnya manusia menjadi kehilangan kemanusiaannya. Salah satu sarana hidup yang kita maksudkan adalah persoalan makanan atau roti, sebab tidak ada yang paling dibutuhkan oleh manusia yaitu makanan/roti yang menjadi lambang sesuatu yang memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan pula bahwa banyak orang mengikuti Yesus bukan untuk percaya dan bersatu dengan Dia, meliankan hanya ingin melihat tanda-tanda mujizat dan mendapatkan makanan. Hal ini terdengar dari ungkapan : tanda apakah yang Engkau perbuat supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepadaMu? (ay. 30). Padahal dalam pasal sebelumnya Yesus telah banyak melakukan tanda mujizat, misalnya Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta di Kana, Yesus menyembuhkan orang sakit ditepi kolam betesda, Yesus memberi makan 5000 orang, Yesus berjalan di atas air. Yesus telah banyak melakukan mujizat tapi menurut orang banyak itu terjadi hanya sebagai kebetulan saja. Ini adalah gambaran orang-orang yang mengatakan mengikut Yesus tapi perjuangan dan keinginan mereka sendiri yang diutamakan, mereka mengikut Yesus dengan memuaskan kepentingan-kepentingan pribadi sekaligus mendapatkan keuntungan pribadi juga. Dalam nas ini mereka kembali meminta makanan “gratis” kepada Yesus dengan alasan bahwa dulu nenek moyang mereka selalu diberi makanan oleh Musa selama di padang gurun. Yang menarik bagi mereka adalah roti nya, bukan kepada Yesus. Kemudian Yesus mengatakan “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu ia tidak akan haus lagi”. Yesus meluruskan cara pandang mereka yang berusaha mengikut Yesus, bahwa yang sesungguhnya mereka butuhkan lebih dari makanan secara fisik yaitu makanan rohani. Menerima Yesus sebagai Roti dan Hidup berarti hidup dalam keselamatan. Hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan atau tidak kelaparan. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup juga berarti denganNya kita akan selalu diyakinkan dan menjadi pemenang yang sanggup bertahan menghadapi serangan si Jahat Iblis dengan kegemerlapan duniawi. Apa yang kita perlu, apa yang kita mau di dalam dunia ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah memuaskan kita. Hanya Yesuslah yang dapat memnuhi seluruh kerinduan kita. Datang kepadaKu sebab Akulah Roti Hidup, barangsiapa yang datang dan percaya kepadaKu ia akan kenyang dan tidak akan mati untuk selama-lamanya, kata Yesus. Ia memberikan jawaban bagi kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan sesuatu yang lebih penting daripada sekedar kebutuhan fisik makan, minum, sehat, kaya, lancar di dalam dunia. Manusia perlu satu kepuasan yang lebih dalam yaitu kepuasan atas kehausan dahaga dari hidup rohani yang tidak akan pernah bisa dipuaskan dengan berapa banyaknya uang yang kita miliki di dalam dunia ini, yang tidak akan pernah bisa dipuaskan dengan berapa banyaknya kekayaan yang kita dapat dari apa yang ada di atas muka bumi ini. Itulah sebabnya Kristus mengatakan kepada kita saat ini, “Akulah Roti Hidup.” Roti hidup yang bisa kita konsumsi setiap hari adalah Firman Tuhan yang kekal selamanya. Apakah engkau lapar secara rohani pada hari ini? Apa yang membuat rohani kita lapar? Jawabannya singkat dan sederhana, selama kita mengisi hidup rohani kita dengan sesuatu yang tidak akan pernah memuaskannya, dia akan terus lapar dan dahaga. Kita pikir keamanan keselamatan hidup kita, kekayaaan sukacita, rumah yang besar, itulah yang bisa mengenyangkan rohani kita? Bukan. Pada hari ini Yesus berkata, “Akulah Roti Hidup. Datang kepadaKu, engkau baru akan mendapatkan kekenyangan yang sungguh bagi rohanimu dan tidak akan pernah lapar lagi.” Carilah dan percayailah Tuhan maka kamu akan hidup. Mencari Tuhan berarti mencari hidup, menemukan Tuhan berarti menemukan hidup. Barangsiapa yang mencari hidup berarti mencari Tuhan, dan barangsiapa menemukan Tuhan berarti menemukan kehidupan. Setiap orang yang makan dari Roti hidup tersebut akan hidup kekal bersama-sama dengan Yesus sang “Roti Hidup”. Amin!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment