Tuesday, May 1, 2012

AKU DATANG BUKAN UNTUK MEMBINASAKAN TETAPI MENYELAMATKAN

Renungan pagi hari Rabu, 2 Mei 2012 Saya terkenang pada suatu peristiwa yang dimuat koran lokal Thailand sebulan yang lalu. Tiga orang pemuda tewas mengenaskan di dekat gardu listrik dengan luka terbakar yang sangat parah di sekujur tubuhnya. Selidik punya selidik, rupanya ketiga pemuda itu bersama 2 teman yang lolos dari maut merupakan gerombolan pencuri kabel listrik dan pengumpul besi bekas. Mereka ingin mempreteli kumparan-kumparan listrik pada gardu yang biasa dipasang di tiang listrik, dengan peringatan yang sangat jelas dari pihak PLN: ‘AWAS BERBAHAYA, TEGANGAN TINGGI’. Namun meski ada tulisan seperti ini, ternyata tidak menyurutkan naluri mereka untuk mencuri. Mereka tetap nekat membongkar box gardu listrik tersebut. Apa yang terjadi? Baru saja mereka membuka baut pengunci kotak tersebut, seketika itu juga langsung disengat tegangan arus tinggi dan tanpa ampun mereka meregang nyawa di tempat. Tiga orang meninggal, tetapi 2 orang yang berjaga-jaga di pinggir jalan raya bisa lolos dari maut. Mendengar berita itu, dengan emosi yang meluap-luap sekumpulan penduduk kampung pergi ke kantor PLN cabang terdekat menyampaikan tuntutan dan meminta ganti rugi. Tetapi dengan santai petugas PLN berkata: ‘apakah Anda membaca tulisan di gardu itu: ‘AWAS BERBAHAYA, TEGANGAN TINGGI?’ Tidak cukupkah tulisan itu bagimu? Mestikah kami harus berdiri di setiap gardu listrik selama 24 jam untuk mengingatkan orang supaya jangan mendekat ke gardu? Kata-kata petugas PLN tersebut memukul perasaan penduduk, dan mereka pun pulang disertai rasa bersalah. Saudara-saudari, singkat saja saya katakan bagimu sebagai pesan Injil hari ini. Yesus berkata: “Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada yang hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Yoh 12: 47-48). Sabda Allah yang tertulis dalam Kitab Suci adalah Sabda Kebenaran yang keluar dari mulut Allah, dituliskan oleh para penulis yang diinspirasi oleh Allah sendiri lewat Roh Kudus-Nya. Sekarang Sabda itu telah ada di rumah kita dalam bentuk: ALKITAB. Setiap kali kita membacanya atau mendengarnya dari mulut orang lain, kita mendengar Allah berbicara langsung bagi kita. Sabda-Nya telah menjadi pedoman hidup kita, sekaligus juga penuntun hidup kita. Membaca Kitab Suci membuat kita merasakan desiran suara Allah yang menyapa lembut di telinga kita. Meskipun Kitab Suci itu (sebagai buku) bukanlah Allah sendiri, tetapi apa yang tertulis di dalamnya merupakan kata-kata Allah sendiri. Hal yang sangat sederhana telah diumpamakan lewat kisah pencuri di atas. Walaupun tulisan: AWAS BERBAHAYA, TEGANGAN TINGGI, itu bukanlah personifikasi petugas PLN, tetapi kata-kata itu sendiri telah mewakili kehadiran petugas PLN. Mereka menyampaikan maksudnya dan mewakilkan kehadirannya lewat tulisan. Siapa pun yang mengadakan tulisan peringatan itu akan menanggung resikonya sendiri. Dalam hal ini sangat logis kalau kita sia-sia saja pergi menuntut ke kantor PLN. Yesus datang bukan untuk menghakimi tetapi untuk menyelamatkan dunia. Orang yang mengabaikan Firman-Nya akan binasa, bukan karena Yesus yang membinasakan, tetapi oleh karena Firman itu sendiri. Menolak Firman Yesus sama artinya menciptakan kebinasaan dan penghakiman pada diri sendiri. Semoga dengan Sabda Yesus hari ini, kita semakin dituntun untuk percaya meng-IMAN-i firman-Nya, meng-AMIN-inya sebagai Kebenaran, dan meng-AMAN-kannya dalam hidup harian kita. Dengan itu kita tidak perlu lagi mempersalahkan Yesus atas masalah-masalah kita, karena Ia datang bukan untuk membinasakan dan menghakimi kita. Damai Tuhan sertamu.

No comments:

Post a Comment