Wednesday, May 2, 2012

HATIKU SENANTIASA BERKOBAR, DENGAN TAKWA SUJUD DI HADAPAN SAKRAMEN MAHAKUDUS

Paus Yohanes Paulus II: 59 ‘Ave, verum corpus natum de Maria!’ Salam, tubuh sejati yang lahir dari Maria! Beberapa tahun lalu, saya merayakan lima puluh tahun imamat saya. Sekarang saya mengalami rahmat mempersembahkan Ensiklik ini kepada Gereja mengenai Ekaristi pada Kamis Putih, ‘yang jatuh pada perayaan dua puluh lima tahun pelayanan Petrus’. Dalam melakukan semuanya itu, hati saya penuh dengan rasa syukur. Sebab lebih dari setengah abad, setiap hari, sejak 2 Nopember 1946, tatkala saya merayakan Misa pertama pada Kripta Santo Leonard Wawe Katedral di Krakow, mata saya terpukau oleh permenungan atas hosti dan piala, di mana ruang dan waktu seolah “melebur”, dan drama Golgota dihadirkan hidup-hidup, mengungkapkan “kekinian” misteri. Setiap hari iman saya mampu mengenal kembali roti dan anggur yang terkonsekrasi dalam diri Pelintas itu, yang bergabung dengan kedua murid pada perjalanan Emaus, dan membuka mata mereka, dan hati mereka dikobarkan kepada pengharapan baru (lih Lk 24:13-35). Izinkalah saya, saudara-saudari tercinta, menyampaikan dengan rasa mendalam, sebagai sarana pendamping dan penguat imanmu, kesaksian iman pribadi dalam Ekaristi Mahakudus. ‘Ave verum corpus natus de Maria Virgine, vere passum, immolatum, in cruce pro homine’. {translate: Salam tubuh sejati yang lahir dari Perawan Maria, sungguh bersengsara, dikurbankan di salib, untuk manusia}. Inilah harta kekayaan Gereja, jantung dunia, damba kesempurnaan, yang dirindukan oleh setiap pria dan wanita, biar kadang tak sadar. Misteri yang sungguh luhur mahaagung, penyulap daya batin melampaui rupa lahir. Di sini segala indera mengaku tak mampu: ‘visus, tactus, gustus in te fallitur’ (pandangan, rabaan, rasa takkan mampu), dalam kata-kata madah ‘Adoro Te Devote’ (Takwa kusembah Engkau); hanya iman belaka, berakar pada sabda Kristus sendiri, yang disampaikan kepada kita oleh para Rasul, itulah saja memadai untuk kita. Izinkanlah saya, seperti Rasul Petrus pada akhir dialog Ekaristi dalam Injil Yohanes, menyampaikan sekali lagi kepada Kristus, dalam nama seluruh Gereja dan dalam nama masing-masing kamu: “Tuhan, ke manakah kami akan pergi? Engkaulah pemilik sabda kehidupan yang kekal” (Yoh 6:68).

No comments:

Post a Comment