(Lanjutan permenungan prapaskah dari Ensiklik ECCLESIA DE EUCHARISTIA)
Paus Yohanes Paulus II berkata:
14 Paskah Kristus mencakup bukan hanya sengsara dan wafat-Nya, melainkan juga kebangkitan-Nya. Ini dikumandangkan oleh aklamasi umat sesudah konsekrasi: “Kebangkitan-Mu kami muliakan.” Kurban Ekaristi menghadirkan bukan saja misteri sengsara dan wafat Juruselamat, tetapi juga misteri kebangkitan-Nya, yang memahkotai pengurbanan-Nya. Adalah sebagai Seorang yang hidup dan bangkit, Kristus dapat menjadi Ekaristi, “roti kehidupan” (Yoh 6:35, 48), “roti yang hidup” (Yoh 6:51). Santo Ambrosius mengingatkan para terbaptis baru mengenai pengenaan peristiwa kebangkitan kepada hidup mereka: “Hari ini Kristus menjadi milikmu, kendati Ia bangkit lagi setiap hari bagimu” [Tentang Sakramen (De Sacramentis), V, 4, 26: CSEL 73, 70]. St. Sirillus dari Aleksandria memberi juga penegasan bahwa ambil-bagian dalam misteri suci “adalah pengakuan sejati dan peringatan bahwa Tuhan telah wafat dan hidup kembali bagi kita dan sebagai pengganti diri kita” [Konstitusi tentang Injil Yohanes, XII, 20: PG 74, 726].
[Dikutip dari Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, ECCLESIA DE EUCHARISTIA (Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja), Vatikan: Roma, 2003. Diterjemahkan oleh Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM.Cap dan diterbitkan oleh Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2004].
No comments:
Post a Comment