Father, untuk pertama kalinya sebagai seorang lelaki yang telah menikah selama 30 tahun, aku baru meneteskan air mata di hadapanmu. Dan, father tahu, inilah kali pertama dalam 15 tahun terakhir aku merasakan lagi kasih dan pengampunan Tuhan yang selama ini kuabaikan. Aku tidak tahu mengapa saat ini aku harus masuk ke kamar ini, mengaku dosa dan menangisi dosa-dosaku...Sungguh, aku tidak mengerti, father, tapi ketika melewati kamar pengakuan itu dan melihat nyala lampu father, hatiku mendorong tubuhku untuk masuk ke sini.
Anakku, aku pun tidak tahu harus memberimu jawaban apa, karena sesungguhnya ini urusan kamu dengan Tuhanmu. Aku hanya duduk di sini sebagai hamba-Nya yang berdosa sepertimu dan membiarkan diriku, mulut dan hatiku digunakan oleh Dia ketika bertemu dengan engkau. Hanya ini yang bisa kukatakan kepadamu; Engkau membutuhkan 15 tahun untuk berdosa, menjauh dari-Nya, tapi Ia hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengampuni dan melupakan dosa-dosamu yang banyak itu.
Aku membiarkan dia menangis sepuas-puasnya walaupun ada peniten lain yang sedang menunggu gilliran di luar kamar pengakuan.
Pengalaman duduk mendengarkan para peniten selama berjam-jam mengatakan kepadaku bahwa kadang aku hanya terkagum-kagum dibuat-Nya menyaksikan bagaimana Ia sendiri menyentuh umat-Nya dengan cara yang luar biasa. Kehadiran Tuhan, kasih dan pengampunan-Nya sungguh dirasakan dan mengubah banyak jiwa jika saja para imam mau dengan setia dan tabah mendampingi para peniten dengan kasih seperti yang telah ditunjukkan oleh Santo Yohanes Maria Vianey.
Karena itu, setiap kali merayakan misa atau melayani sakramen tobat, aku selalu berdoa; Tuhan, engkau tahu siapa aku....Engkau tahu dosa-dosaku. Hukumlah aku bila Engkau mau, tapi jangan membatasi umat-Mu menerima rahmat yang Kau sendiri sediakan untuk mereka lewat pelayanku saat ini. Berbicaralah dan sentuhlah hati mereka yang Kau sendiri undang datang kepada-Mu hari ini dengan kata-kata-Mu sendiri. Pakailah hamba-Mu yang hina dina ini sesuai dengan kehendak-Mu saja.
Allahmu sungguh luar biasa jika engkau mau datang kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment