Sunday, April 22, 2012

Allah adalah sumber cinta dan kasih

(Permenungan pagi untuk sahabat-sahabatku) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. ... Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 1 Korintus 13:4-8, 13 Dengan kasih suasana Surga turun ke bumi, karena di Surrga adanya hanya kasih, tidak akan ada Surga tanpa kasih. Kalau tidak ada kasih adanya hanya ketakutan; tetapi kasih menghilangkan ketakutan. Apa yang kita kasihi, akan kita dengar; apa yang kita kasihi akan kita percayai; apa yang kita kasihi akan kita layani, ya kita bersedia juga untuk menderita bagi yang kita kasihi. Jika kamu mengasihi Aku, turutilah perintah-Ku, kata Juruselamat kita. Mengapa? Karena Dia akan mengasihi kita, lalu kita menjadi saudara-saudara-Nya, lalu Dia akan mengutus Penghibur kepada kita, kemudian apa juga yang kita minta, kita akan menerimanya, dan kemudian di mana pun Dia berada, kita pun ada juga dan itu untuk selamanya. Kasih itu di atas segalanya; dan kalau kita biasa melakukannya, kita semua akan menjadi penuh kasih, dan kita akan mengasihi Allah dan mengasihi satu dengan yang lain. Kasih itu tindakan sukarela. Kasih tidak bisa diperintah atau dipaksa. Kasih tidak bisa berkembang kalau dipaksa; harus ada kebebasan penuh untuk memilih apa yang baik: kebebasan penuh untuk mencari Allah dan kebebasan penuh dalam mencari untuk mengerti Sang Pencipta. Mengasihi Tuhan berarti membuka diri untuk diubahkan serupa dengan Dia, sehingga kita dimampukan untuk merasakan, melakukan, memiliki dan menjalankan Kebijaksanaan-Nya karena karya Roh Kudus yang akan mengubah hati kita yang keras jadi lembut sehingga kita serupa dengan Dia. Dan setelah kita jadi bijaksana, kita paham jalan Tuhan dan kita akan ikut jalan-Nya yang lurus. Seperti emas yang dipanaskan, kotorannya dihilangkan, dipanaskan kembali, kotorannya dihilangkan,... sampai murni. Orang yang memilih kasih, banyak diuji. Tapi jika kita tahan uji maka kita akan menemukan kasih yang sejati. Seberat apapun ujian hidup yang kita alami, kita tak boleh cepat putus asa. Kita harus terus berserah pada-Nya karena hidup kita, karya kita, anugerah kehidupan yang kita terima, singkatnya apa yang kita alami dan miliki saat ini tidak lain karena kasih dan sayang dari Allah Bapa kepada kita. Karena itu hendaklah kita jangan sombong tapi terus bersyukur dan dalam kepasraan hati kita ungkapkan pernyataan syukur kita dgn mengatakan; Trima kasih Bapa atas semua yang aku alami saat ini. Karena cinta dan kasih sayang-Mu aku boleh seperti ini. Tak ada yang dapat aku berikan sebagai balasan atas cinta dan kasih sayang-Mu selain aku mau hidup dalam kasih dan mau berbagi pengalaman kasih dan sayang-Mu kepada sesamaku. Kita mencintai, kita mengasihi, dan kita menyayangi karena Allah telah lebih dulu mencintai, mengasihi dan menyayangi kita. Semuanya ini karena Allah adalah sumber cinta dan kasih. Amin…………………. Mat pagi…Mat beraktivitas…Tuhan memberkati kita dalam Kasih dan sayang-Nya.

No comments:

Post a Comment