Wednesday, April 18, 2012

SURAT AJENG UNTUK YESUS

Pagi-19 April 2012, saat kubuka in box Fbku, kutemukan sebuah surat yang dikirim oleh seorang sahabat, saudariku yang adalah seorang Mahasiswi STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Samarinda, yang saat ini sedang melaksanakan KKN di Tanah Grogot. Judul surat itu adalah: Surat Ajeng untuk Yesus.

Tanah Paser, 18 April 2012

Dalam lindungan Yang Maha Kuasa

Malam ini begitu indah bagiku, dalam jarak pandangku aku bisa melihat bintang-bintang berkedip manja kepadaku, bagaimana denganMu disana? Semoga keindahan pula yang Kau saksikan…Lama tak berjumpa pasti banyak cerita yang bisa Engkau bagikan padaku, dalam surat kecilku ini kuingin bercerita sedikit kepadaMu. Mungkin aku tak pandai merangkai kata sepertiMu, tetapi satu kalimat yang ingin kusampaikan pada-Mu, “aku kagum”. Kagum melihat sosok-Mu dengan semangat yang tak pernah surut, dengan kepedulian yang begitu besar terhadap sekitar, dengan perjuangan yang terus Engkau kobarkan, pengorbanan tanpa pamrih, persaudaraan dan kecintaan yang Engkau sebar terhadap sekitar-Mu tanpa membedakan. Sungguh hal yang indah di mataku.

Sering kudengar namaMu disebut di banyak tempat, dalam bayangku Engkau adalah sosok yang menakjubkan dan pastinya penuh dengan kharismatik. Banyak cerita yang kudengar dari sahabat-sahabatku tentang diri-Mu, hingga dalam satu kesempatan acara aku bisa melihat sosokMu secara langsung lewat kehadiran dan kesaksian seorang pengikut-Mu. Dan memang benar apa yang mereka katakan, diawal saja aku dapat melihat sosok teladan yang banyak di sanjung orang.

Mungkin di zaman yang kata banyak orang modern sangat susah atau mungkin hanya satu juta berbanding satu aku bisa menemukan orang seperti-Mu. Terkadang aku berpikir, bisakah aku menjadi seperti-Mu, atau lebih dari-Mu? Ingin aku lebih dekat mengenal sosok-Mu, agar ku bisa lebih meneladani diri-Mu. Kau lebih indah dari bintang yang menghiasi malam, matahari yang menghangatkan bumi, langit biru yang menyejukkan, bulan yang menerangi malam, embun yang menenangkan, dan bagiku sosok-Mu tak terungkapkan dalam kata. Sepucuk surat kecil ini ku kirim untuk-Mu sebagai doa semoga Kau selalu melindungi kami, bersatu dengan kami. Jika nanti kita bertemu aku ingin mendengar cerita-cerita pengalaman-Mu agar ku bisa lebih meneladani-Mu.

Salam: Diajeng Laily

Membaca surat sahabat, saudariku Ajeng, aku terharu bahwa seorang Ajeng menuliskan surat untuk Yesus karena pengalaman perjumpaan, kesaksian dan pewartaan lewat tindakan nyata para pengikut Kristus. Kita mengimani Kristus sebagai jalan keselamatan. Namun kita tidak hanya berhenti mengimaniNya, melainkan mengimani berarti bertindak memberi kesaksian akan keselamatan dan kasih Allah itu dalam tindakan nyata. Pengakuan dan Iman akan Allah yang benar, akan Yesus yang bersatu dalam Allah Tritunggal hanya menjadi keselamatan bagi orang lain, ketika kita mau berbagi pengalaman, mau bersatu dalam tindakan nyata dengan sesama sebagai buah dari persatuan kita dengan Yesus melalui Sabda serta Tubuh dan DarahNya dalam Perayaan Ekaristi. Mampukah kita sebagai pengikutNya, yang mengimani dan percaya padaNya menuliskan surat untuk Yesus yang kita imani dalam tindakan nyata, atau sekedar mengimani tanpa ada sebuah tindakan nyata? Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita. Maka tugas kita adalah menghidupi dan memberdayakan karunia dan gerak Roh Kudus dalam tindakan membagikan Kasih, membangun persatuan dan berjuang bersama sebagai tindakan iman kita kepada Yesus.

Tindakan nyata kita sebagai kesaksian akan Yesus yang bangkit adalah: SURAT CINTA KITA SEBAGAI PENGIKUTNYA UNTUK YESUS. Semoga surat Ajeng untuk Yesus menggugah dan membangunkan iman kita dari “tidur” kita sepanjang waktu (bdk. Kis 5:27-33; Yoh 3:31-36).

No comments:

Post a Comment