Saturday, April 21, 2012

BUKAN KARENA PESONAMU

Seorang Suster bertanya pada murid-muridnya; Anak-anak, kalau nyari pacar pilih mana? Ganteng tapi bandel atau agak jelek tapi soleh? Saya sih milih yang ganteng tapi bandel sus, kata Irma spontan di antara teman-temannya. Loh kenapa begitu...? Gawat nich...selidik suster. Gini sus, soalnya yang ganteng tapi bandel itu kalo didoain suatu saat jadi soleh suster. Lah kalo yang dah jelek tapi soleh, didoain sampe kapan juga, susah jadi ganteng suster...jelas Irma. Kalau suster, milih yang mana? Mendengar pertanyaan Irma, suster kebingungan dengan wajah kemerahan, menjawab; lah kalau gue sich milih JOJOBA aja alias Jomblo-jombol bahagia. Menarik, bahwa kita mengimani, memuji dan mengagumi Yesus bukan karena kegantenganNya, atau bukan semata-mata karena Dia seorang yang soleh atau bukan karena Dia termasuk dari sekian banyak “jojoba” melainkan justru karena KEHADIRANNYA yang ditandai dengan PENGORBANANNYA. Kehadiran Yesuspun bukan hanya pada yang ganteng dan tidak bagi yang jelek, bukannya hanya pada yang soleh dan tidak pada yang bandel atau hanya pada sekelompok jojoba, melanikan kehadiranNya untuk semua, membawa kedamaian untuk semua dengan satu tujuan, penghapusan dosa (pendamaian) bagi semua dan dengan satu tujuan penting yaitu: PERTOBATAN dari pihak kita sebagai manusia (1Yoh 2:1-5a). Artinya kehadiran Yesus di tengah-tengah kita bukan karena pesona fisik kita, melainkan karena Allah menghendaki agar kita semua berteman, bersahabat dan bersatu denganNya melalui Yesus, karena Allah mau mendamaikan kita denganNya dan dengan sesama. Namun bagaimana kehadiran Yesus yang membawa damai, sukacita dan kegembiraan yang kita terima dan imani dalam setiap Perayaan Ekaristi melalui Sabda serta Tubuh dan DarahNya sungguh dialami oleh kita dan sesama? Bagaimana kehadiran Yesus yang kita bangun dalam doa-doa kita menjadi sebuah kehadiran nyata bagi kehidupan sesama? Kehadiran Yesus menjadi sukacita, damai dan kegembiraan bagi sesama kita yang mengalami kegalauan, keputusasaan, penderitaan dan persoalan hidup ketika kita para pengikutNya yang telah mengalami dan mengimaniNya kehadiranNya dalam Sabda serta Korban Tubuh dan DarahNya mampu membagi hidup kita (waktu, tenaga, pikiran) untuk yang lain. Mampu BERTOBAT berarti bangkit dan selalu siap menjadi SAKSINYA (Kis 3:13-15.17-19), hadir dan ada bersama dengan sesama kita yang sedang galau, resah, gelisah, putus asa dan menderita. Kita tidak bisa lagi menolak TAWARAN PERUTUSAN dariNya sebagai bentuk PERTOBATAN kita dengan alasan kegantengan, kesolehan atau alasan lainnya untuk membawa kedamaian yang meneguhkan dan menguatkan sesama kita. Pertemuan dan persatuan kita dengan Yesus dalam setiap Perayaan Ekaristi melalui Sabda serta Tubuh dan DarahNya, menjadi jalan bagi kita untuk bertemu dan hadir bersama sesama kita sebagai SAKSI yang membawa perdamaian, kerukunan, sukacita dan semangat baru bagi sesama. Itulah salah satu bentuk PERTOBATAN kita yang mengungkapkan KASIH kepada sesama dalam semangat PENGORBANAN sebagaimana yang diteladankan oleh Yesus. Satu hal yang penting menjadi Saksi Kristus adalah mengantar sesama kita untuk mengalami kehadiran Yesus, mengalami pertemuan dan bersatu dengan Yesus yang hadir dalam semangat sukacita, kedamaian, ketenangan ketika yang kita wartakan BUKAN PESONA KITA melainkan PENGORBANAN HIDUP YESUS sendiri yang menjadi tujuan pewartaan kita sehingga yang lelah dikuatkan, yang putus asa dan takut diteguhkan, yang sedih dan menderita dihibur sehingga lahir sukacita dan semangat baru yang menggebu-gebu menjadi saksiNya seperti kedua murid yang ke Emaus dan para rasul lainnya (Luk 24:35-48). Selamat Merenung...!! Yesus dialami kehadiranNya, karena PengikutNya menjadi SaksiNya Minggu Paskah III-22 April 2012

No comments:

Post a Comment