Wednesday, April 18, 2012

BERKAT EKARISTI, KITA DIUTUS UNTUK MENGUPAYAKAN KESATUAN ANAK-ANAK TUHAN, SALAH SATUNYA LEWAT EKUMENE

Paus Yohanes Paulus II berkata:

42 Melindungi dan memajukan persekutuan gerejani adalah tugas setiap anggota umat beriman, yang menemukan dalam Ekaristi, sebagai sakramen kesatuan Gereja, suatu bidang keprihatinan khusus. Lebih khusus, tugas ini tanggung jawab khusus bagi Gembala Gereja, masing-masing menurut tingkatan dan jabatan gerejani. Inilah alasannya mengapa Gereja menyusun norma yang terarah, baik kepada pengembangan akses yang lebih sering dan berdayaguna bagi umat untuk tidak menyambutkan komuni. Reksa yang muncul dalam mempromosikan penataan umat beriman kepada patokan-patokannya menjadi sarana praktis untuk menunjukkan kasih terhadap Ekaristi dan terhadap Gereja.


43 Dalam membahas Ekaristi sebagai sakramen persekutuan gerejani, terdapat satu topik, yang sekian penting, sehingga tidak layak dilangkahi. Saya menunjuk kepada ‘hubungan Ekaristi dengan kegiatan ekumenis’. Kita semua pantas bersyukur kepada Tritunggal Mahakudus karena begitu banyak umat beriman di seluruh dunia, yang pada dekade terakhir merasakan kerinduan besar memajukan kesatuan semua umat kristiani. Konsili Vatikan II, pada awal Dekrit mengenai Ekumenisme melihat hal ini sebagai karunia istimewa dari Tuhan. [Dekrit Unitatis Redintegratio (UR) no. 1)]. Inilah rahmat yang sangat berdayaguna, yang mengilhami kita, putera-puteri Gereja Katolik dan para saudara-saudari kita dari Gereja-gereja dan Persekutuan Gerejani lainnya, untuk meneruskan upaya ekumenisme.

Kerinduan kita terhadap tujuan kesatuan Umat Allah, juga sejauh merupakan ungkapan yang serasi dan segala sumber yang tak terlangkahi menuju kesatuan (LG 11). Dalam perayaan Kurban Ekaristi, Gereja berdoa agar Tuhan, Bapa yang penuh belaskasihan, menganugerahkan kepada anak-anak-Nya kepenuhan Roh Kudus, hingga mereka menjadi satu tubuh dan satu roh dalam Kristus. [Lih. Antifona Liturgi Santo Basilius]. Tatkala memanjatkan doa ini kepada Bapa dari terang, tempat bersumbernya segala karunia yang baik dan pemberian yang sempurna (lih. Yak 1:17), Gereja yakin bahwa permohonannya akan didengarkan, sebab dia berdoa dalam kesatuan dengan Kristus, Kepala dan Mempelainya, yang menyambut permohonan ini dari Mempelai-Nya, lantas mengumpulkannya menjadi kurban penebusan-Nya.

[Dikutip dari Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, ECCLESIA DE EUCHARISTIA (Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja), Vatikan: Roma, 2003. Diterjemahkan oleh Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM.Cap dan diterbitkan oleh Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2004].

No comments:

Post a Comment