Sunday, April 22, 2012

TINGGAL BERSAMA MEMBUAT KITA SALING MENGENAL

Renungan pagi hari Minggu, 22 April 2012, Paska III Orangtua yang baik pasti kenal dengan baik perangai, sifat dan watak anak-anaknya. Bahkan tanpa melihat wajah, tanpa mendengar suaranya pun, orangtua pasti kenal mereka lewat kebiasaan-kebiasaan yang mereka perbuat. Jika si ibu ada di kamar ketika anaknya baru pulang sekolah, ibu bisa mengenal dari seretan kaki anaknya di lantai, dari caranya melemparkan tas sekolahnya, dari urut-urutan tindakan yang biasa ia lakukan setelah tiba di rumah; apakah langsung ke dapur cari makanan, atau lihat cermin, atau langsung ke kamar mandi dll. Hal ini bisa diketahui karena sudah menjadi ritme dan kebiasaan anak-anaknya. Kebiasaan harian itu pula yang ditampilan Yesus untuk memperkenalkan diri-Nya di hadapan para murid di tepi pantai. Ketika para murid ragu dan takut karena menyangka seseorang yang berdiri di hadapan mereka itu adalah hantu, Yesus mencoba melakukan kebiasaan yang pernah Dia perbuat ketika bersama-sama dengan mereka. Dia meminta ikan bakar dan menyantapnya di hadapan mereka. Dengan melihat gerak-gerik, cara Yesus menyantap ikan, membuat para murid semakin yakin bahwa orang ini tidak asing lagi bagi mereka. Dia adalah Yesus yang pernah mereka kenal dengan sangat baik. Demikianlah Tuhan senantiasa memperkenalkan diri-Nya pada kita. Dia membuat cara-cara sederhana dan gampang supaya umatNya dengan mudah mengenal-Nya. Dia hadir dalam rutinitas kita. Dia hadir dalam kegiatan harian kita. Dia hadir dalam segala seluk-beluk hidup kita. Kehadiran-Nya amat sederhana dan tidak sulit dikenal. Ketika kita tidur, ketika kita makan, ketika kita bekerja, Dia hadir bersama kita. Ketika kita dalam bencana dan kesulitan, Dia hadir bersama kita. Hal-hal yang sederhana, yang kita lakukan secara rutin bisa memberi makna mendalam bagi kita, jika kita bisa merasakan kehadiran Tuhan di sana. Tentunya, kita tidak akan bisa mengenal-Nya kalau sebelumnya kita belum mengenalnya atau belum pernah dekat dengan-Nya. Sama seperti orangtua dengan anaknya, mereka tidak akan pernah saling mengenal kebiasaannya satu sama lain, jika mereka tidak pernah hidup bersama dan tinggal bersama. Semoga kita sanggup melihat kehadiran Yesus dalam aktivitas harian kita. Damai Tuhan sertamu.

No comments:

Post a Comment