Sunday, April 1, 2012

EKARISTI MENGUKUHKAN KESATUAN KITA SEBAGAI TUBUH KRISTUS

(Lanjutan permenungan menjelang paskah, dari Ensiklik ECCLESIA DE EUCHARISTIA)

Paus Yohanes Paulus II berkata:

23 Persekutuan Ekaristi juga meneguhkan Gereja dalam kesatuan sebagai tubuh Kristus. Santo Paulus menunjuk ‘daya pemersatu’ dari partisipasi dalam perjamuan Ekaristi, seperti ditulisnya kepada umat di Korintus: “Bukankah roti yang kita pecahkan adalah persekutuan dalam tubuh Kristus? Sebagaimana hanya ada satu roti, kita yang ada banyak adalah satu tubuh, karena kita sama ambil bagian dalam satu roti” (1Kor 10: 16-17). Santo Yohanes Krisostomus memberi komentar atas kata-kata ini secara mendalam dan gemilang: “Sebab apakah roti? Itulah tubuh Kristus. Dan menjadi apakah mereka yang menyambutnya. Tubuh Kristus – bukan banyak tubuh melainkan hanya satu tubuh. Sebagaimana roti sama sekali menyatu kendati dibentuk dari banyak biji gandum, dan kendati tidak kelihatan, tetap berada di dalamnya sedemikian rupa, sehingga perbedaan tidak muncul karena telah dipersatukan menjadi utuh, demikianlah kita dipersatukan satu sama lain dan bersama-sama dipersatukan dengan Kristus” [Homili atas 1Kor, 24,2: PG 61, 200; Lih Didache, IX, 4: FX. Funx, I, 22; ST. Siprianus, Surat LXIII, 13; PL 4:384]. Alasan sangat kukuh: kesatuan kita dengan Kristus, karunia dan rahmat bagi masing-masing kita, memungkinkan kita ambil bagian dalam Dia pada kesatuan tubuh-Nya, yakni Gereja. Ekaristi mendorong inkorporasi dalam Kristus, yang terjadi waktu baptisan lewat karunia Roh (lih 1Kor 12:13,27).

Tindakan bersama dan tak terpisahkan antara Putra dan Roh Kudus berlangsung pada awal Gereja, pada konsolidasinya dan pada hidup lanjutnya, dalam Ekaristi. Hal ini sangat gamblang bagi penulis ‘Liturgi Santo Yakobus’: pada epiklese Doa Syukur Agung, Allah Bapa dimohon mengutus Roh Kudus kepada umat beriman dan persembahan, agar tubuh dan darah Kristus “menjadi penopang bagi semua pesertanya…demi pengudusan jiwa raga mereka” [PO 26, 206]. Gereja beroleh kekuatan dari Penghiburan ilahi, lewat pengudusan umat beriman dalam Ekaristi.

[Dikutip dari Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, ECCLESIA DE EUCHARISTIA (Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja), Vatikan: Roma, 2003. Diterjemahkan oleh Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM.Cap dan diterbitkan oleh Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2004].

No comments:

Post a Comment