Wednesday, March 21, 2012

EKARISTI KERAP DIREDUKSI DARI MAKNA SESUNGGUHNYA

(Lanjutan permenungan prapaskah dari Ensiklik ECCLESIA DE EUCHARISTIA)

Paus Yohans Paulus II berkata:

10 Komitmen Magisterium Gereja untuk mewartakan misteri Ekaristi telah mendorong pertumbuhan batin komunitas kristiani. Pastilah ‘pembaharuan liturgi yang didorong oleh Konsili’ telah memberikan sumbangan besar bagi semakin besarnya kesadaran, partisipasi yang lebih aktif dan berdayaguna dalam Kurban Altar yang Suci ini bagi para umat beriman. Di banyak tempat, ‘sembah sujud Sakramen Mahakudus’ telah juga menjadi praktek harian yang penting, dan telah menjadi sumber kesucian yang tak kunjung kering. Partisipasi saleh umat beriman dalam prosesi Ekaristi pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah juga rahmat Tuhan yang setiap tahun membawa sukacita bagi mereka yang ambil-bagian di dalamnya. Tanda-tanda positif lain terhadap iman Ekaristi dan cinta-kasih pantas juga disebut.

Sayangnya, di seluruh sisi ini, ‘terdapat juga keredupan’. Di beberapa tempat, praktek sembah sujud Ekaristi hampir terlupakan sama sekali. Di banyak bagian dari Gereja, telah terjadi juga penyalahgunaan, sampai membingungkan iman yang sehat dan ajaran Katolik mengenai sakramen ajaib ini. Terkadang terjadilah pemiskinan yang hebat pada pihak pemahaman misteri Ekaristi. Dilucuti dari makna kurbannya, Ekaristi dirayakan hanya sebagai perjamuan persaudaraan. Apalagi, perlunya pelayanan imamat, yang didasarkan pada kesinambungan apostolik, kadang-kadang menjadi redup, dan hakikat sakramental dari Ekaristi dipersempit hanya dayagunanya sebagai salah satu pewartaan. Ini, di sana-sini, telah mengarah kepada prakarsa ekumenis, kendati maksudnya baik, tetapi telah membiarkan masuknya praktek-praktek yang bertentangan dengan disiplin iman seperti diajarkan oleh Gereja. Tak dapat tidak, semuanya ini harus disesali. Ekaristi adalah karunia yang terlalu berharga untuk diserahkan kepada ketidaktentuan dan pelecehan.

Saya berharap agar Surat Ensiklik ini dapat memberikan sumbangsihnya bagi penghapusan awan kelam pada ajaran dan praktek yang harus ditolak, sehingga Ekaristi terus bersinar dalam seluruh misterinya yang cemerlang.

[Dikutip dari Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, ECCLESIA DE EUCHARISTIA (Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja), Vatikan: Roma, 2003. Diterjemahkan oleh Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM.Cap dan diterbitkan oleh Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2004].

No comments:

Post a Comment